1 dari 10 Anak Muda Ditolak Bekerja Karena Social Media
Survei
yang dilakukan on device belum lama ini
menunjukkan bahwa 1 dari 10 orang tidak diterima bekerja karena tampilan social
media mereka. Siapa orang-orang tersebut? Mereka adalah pelamar dengan rentang
usia 16-34 tahun.
Lagi-lagi social media menjadi “PR” bagi
anak-anak muda yang ingin berkarir. Ironisnya, dari survei tersebut mayoritas
atau 2/3 dari mereka tidak terlalu mempedulikan ‘pengaruh’ social media mereka
terhadap prospek karir mereka ke depan.
Berikut ini responden dari 6 negara yang
disurvei dan ditanyakan, “apakah mereka pernah menolak seseorang karena
komentar atau foto mereka di social media? Kita klasifikasikan berdasarkan
negara maju dan berkembang, di Amerika Serikat anak usia 16-24 tahun pernah
ditolak karena social media mereka, dengan prosentase 10%.
Jumlah prosentase terbanyak adalah di
China, ada 16% remaja tanggung yang ditolak karena keberadaan social media
mereka dinilai tidak memenuhi syarat perusahaan.
YPCC survey kembali meriset 6000 orang
berusia 16-34 tahun di 6 negara, dan inilah hasilnya:
1.
Di seluruh dunia, hampir 300 juta remaja
tanggung berusia 15-24 tidak bekerja dan juga sekolah (seperempat penduduk
dunia)
2.
Pemuda di negara maju mempunyai masa
depan pertumbuhan yang sangat positif di negaranya.
3.
88% pemuda di negara berkembang yakin
mereka akan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan orang tua
mereka.
4.
65% berada di Amerika sementara 91% di
China
Anak-anak muda itu lebih senang mengubah profil social media mereka guna
disukai oleh teman-temannya daripada menarik perhatian perusahaan
0 Komentar untuk "Anak Muda Ditolak Bekerja Karena Social Media"